Harapan pada Lembaran Musik: Mengeksplorasi Harapan dalam Diskografi BTS
Selama bulan ulang tahun j-hope, banyak penggemar di seluruh dunia melakukan perayaan untuk salah satu anggota BTS yang misi hidupnya adalah mewujudkan "harapan" yang terdapat di namanya. Karena itu, kami menelusuri kronologi secara mendalam tentang banyak cara diskografi dan lirik BTS yang membawa harapan bagi jutaan orang di seluruh dunia.
“희망이 있는 곳엔 반드시 시련이 있네 (Di mana Ada Harapan, Maka Di sana Ada Cobaan)” – SEA
Sepintas, karya-karya awal BTS mungkin tampak bertentangan dengan konsep "harapan". Lagu-lagu seperti No More Dream dan N.O dengan marah meratapi tidak adanya "impian besar" karena kakunya sistem pendidikan kapitalisme mutakhir dan tenaga kerja saat ini. Namun, kritik bernuansa BTS terhadap masyarakat (dapat dilihat di Dope, Silver Spoon, UGH!, dan Spine Breaker) menyerukan sejarah panjang dari Black protest music* untuk menginspirasi harapan dengan memperjelas tantangan yang sering dikaburkan atau diabaikan yang dihadapi oleh kelompok-kelompok terpinggirkan.
Hiphop dan rap berasal dari sejarah panjang musik sebagai perlawanan dan pemberdayaan melawan penindasan. Seperti yang BTS pelajari di American Hustle Life, kedua genre musik tersebut menemukan akarnya dalam spiritualitas orang Amerika berkulit hitam yang dikembangkan selama masa perbudakan. Lagu-lagu ini adalah bentuk perlawanan, katarsis, dan ketangguhan, beberapa lagu memberikan lirik kode tentang waktu dan rute pelarian, dan yang lainnya menghibur dan menyembuhkan di tengah-tengah kekerasan tanpa akhir. Tradisi ini terus berlanjut selama perkembangan jazz, R&B, rap, dan hiphop. Genre ini telah memainkan peran besar dalam perjuangan untuk kesetaraan ras mulai dari Gerakan Hak-Hak Sipil hingga Black Lives Matter.
BTS secara aktif menyerukan tradisi tersebut dalam mengekspresikan perjuangan pemuda saat ini, yang paling eksplisit yakni kolaborasi RM bersama rapper Wale di tahun 2017, Change, yang menghubungkan peraturan di sekolah-sekolah Korea dengan penahanan rasis di Amerika. Mengklarifikasi permasalahan-permasalahan semacam ini memberi kita harapan untuk masa depan yang lebih baik dengan menunjukkan bahwa kita tidak sendirian; pengalaman kita valid dan struktur sosial yang lebih besar banyak mempengaruhi permasalahan kita. Setelah kita menyadari hal ini, kita dapat memberontak, bermimpi lebih banyak, atau belajar bahwa tidak apa-apa untuk berhenti sejenak "멈춰서도 괜찮아". Karena itu semua adalah jalan yang dipenuhi dengan harapan.
“피어나 주기를 (Berharap Kamu Akan Mekar)” – WINTER FLOWER(Feat.RM)
Mungkin didorong oleh kebijaksanaan waktu dan usia, banyak lagu-lagu terbaru BTS juga menggunakan konsep ketidakberdayaan untuk menawarkan harapan akan masa depan yang lebih baik. Konsep dengan harapan "untuk hari-hari yang lebih baik" ini mulai digunakan dalam diskografi BTS seperti di 2! 3! dan baru benar-benar terungkap di lagu everythingoes oleh RM dan People oleh Agust D (SUGA). Dengan lirik seperti "Orang berubah ... tidak ada yang berlangsung selamanya ... Semuanya baik-baik saja" dan "itu akan berlalu", lagu-lagu ini mengingatkan pendengar bahwa rasa sakit kita tidak berlangsung selamanya karena "We gon' change (kita akan berubah)," seperti yang V nyanyikan di Inner Child.
Konsep ini juga sering digambarkan secara metafora melalui pergantian musim dari musim dingin ke musim semi, paling menonjol pada Spring Day. Konsep ini menjadi semakin tampak dengan munculnya COVID-19. Puncak ketidakberdayaan sebagai harapan hadir dengan dirilisnya Life Goes On, sebuah lagu yang pesan dasarnya adalah tentang keyakinan bahwa kita akan terus berjalan, apa pun yang terjadi. Gagasan bahwa "percobaan Anda berakhir dengan mekar sepenuhnya" (So Far Away) mendorong pendengar untuk berani menghadapi masa kini yang keras dan berkembang untuk masa depan yang lebih baik.
"Aku adalah Harapanmu, Kamu adalah Harapanku." - j-hope
Hasil dari tema ini adalah ribuan ARMY telah menyampaikan dan menggambarkan cara musik BTS telah berubah dan menyelamatkan hidup mereka dengan memberi mereka harapan. Cinta ARMY untuk BTS, sebagai gantinya, menunjukkan kepada anggota BTS "alasan aku harus mencintai diriku sendiri," dan mereka juga sering mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada ARMY. Lagu yang didedikasikan untuk ARMY seperti Outro: Wings, HOME, Moon, Boy With Luv (feat. Halsey), dan My Universe mengingatkan ARMY bahwa "Kau menemukanku / Kau mengenaliku" (Magic Shop) dan BTS akan terus mendukung ARMY melalui musik mereka.
Ketika COVID-19 memisahkan BTS dan ARMY, ikatan yang kembali terjalin ini menjadi sangat penting untuk menjaga kedua belah pihak tetap penuh harapan dalam menghadapi pandemi. Baik Telepathy dan Stay merupakan pengingat BTS kepada ARMY bahwa "hati kita sama / bahkan ketika kamu tidak di sampingku," mendorong ARMY dan BTS untuk menarik kekuatan dari ikatan mereka yang terus terjalin di masa-masa sulit.
Harapan untuk Dunia
Penggunaan kritik sosial, ketidakberdayaan dan perubahan oleh BTS, serta berbagi cinta untuk diri sendiri dan orang lain semuanya memberikan sumber harapan untuk masa depan yang lebih baik. Seperti lirik yang tertulis di We are Bulletproof : the Eternal
"We have you have you (Kami memilikimu, memilikimu)
또 겨울이 와도 (Bahkan jika Musim Dingin datang kembali),
누가 날 막아도 걸어가 (Bahkan jika seseorang menghentikanku, aku akan terus berjalan),
We are, we are forever bulletproof (Karena kita, kita selamanya anti peluru)”
Sebagai ARMY, kita memiliki begitu banyak harapan: konser baru, comeback baru, dan bahkan mungkin tur dunia. Apa pun yang terjadi di masa depan, kita tahu BTS akan terus memberikan harapan kepada kita semua melalui lirik mereka.
Ditulis oleh: Mariko
Disunting oleh: Dae
Didesain oleh: Lily
Diterjemahkan oleh: Eka
Terjemahan disunting oleh: Icha & Lia
Semua foto/video yang dibagikan di blog kami bukan milik ARMY Magazine. Segala bentuk pelanggaran hak cipta bukan hal yang disengaja.
Catatan:
*Black Protest Music: sebuah lagu protes yang dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi berkulit hitam Amerika, biasanya dikaitkan dengan sebuah gerakan untuk menciptakan sebuah perubahan sosial.