Ulasan Konser: Yang Terbaik adalah “Yet To Come in Busan”
Signifikansi dari “Yet To Come” di Busan, konser gratis satu-kali dari BTS pada tanggal 15 Oktober 2022, berlanjut hingga hari-hari setelah acara digelar. Big Hit Music mengumumkan minggu ini bahwa semua anggota BTS akan mengikuti wajib militer Korea Selatan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, membuat acara tersebut kemungkinan menjadi konser terakhir bagi BTS sampai 2025. Hasilnya, “Yet To Come” menggambarkan berbagai hal untuk ARMY-sebuah perpisahan, sebuah janji, sebuah pernyataan politik, dan sebuah deklarasi dari tujuan dan identitas BTS-semuanya sembari menegaskan dominasi ekonomi, sosial, dan budaya secara internasional dari grup ini.
BTS menentang ekspektasi ketika mereka mengumumkan konser bulan Oktober sesaat setelah menyatakan bahwa musik mereka untuk ke depannya akan berfokus pada proyek solo. ARMY merasa lebih gembira karena konsernya akan gratis, dengan hampir 100.000 penonton yang datang. Ratusan ribu penggemar mengikuti undian awal khusus penggemar di bulan Agustus, dan bahkan lebih banyak lagi sehingga menyebabkan server Global Interpark mengalami gangguan ketika tiket untuk umum dirilis di bulan September. Banyak ARMY yang pergi ke Busan, mengikuti acara di seantero kota yang meliputi paket hotel bertema BTS, stan sponsor di luar tempat konser, dan persembahan spesial di Taman Bermain Lotte World Adventure, Busan.
Walaupun seluruh penampilan terkini dari BTS sangat spektakuler, tingkat intensitas, kegarangan, dan tujuan ketika mereka naik ke atas panggung di pembukaan “Yet To Come” tidak bisa dibandingkan dalam pertunjukkan baru-baru ini. Mulai dari mereka naik ke panggung dengan MIC Drop, BTS terlihat penuh kegamblangan dan energi baru. Mungkin terdorong dengan kebebasan dalam kreativitas dan jadwal di beberapa bulan belakangan atau karena konser ini mungkin adalah konser terakhir mereka bersama untuk beberapa waktu ke depan, para anggota BTS menampilkan pertunjukkan yang tak terlupakan.
Biaya produksi yang tinggi dalam setiap aspek konser berimbang dengan energi para anggota BTS. Koreografi baru dari favorit penggemar Run BTS menarik perhatian khusus dan menunjukkan sinkronitas hampir sempurna mereka sambil tetap memungkinkan masing-masing anggota mengekspresikan gaya individual mereka. Lampu-lampu, kembang api, dan efek visual juga sangat memukau, dengan BTS menggabungkan beberapa drone menjadi banyak bentuk. Di atas panggung, properti berukuran manusia dari video-video musik dan penampilan terdahulu, seperti komidi putar dan kereta dari Spring Day serta bus sekolah dari No More Dream dan Yet To Come, memberikan ruang yang cukup bagi BTS untuk duduk dan berdiri saat tampil.
Setelah menyelesaikan rangkaian pembukaan mereka, BTS langsung meluncur ke lagu-lagu hit terdahulu, seperti Run dan Save Me, sebelum menyapa penggemar. Mereka lalu membuktikan fleksibilitas mengagumkan dari diskografi mereka. Pertunjukkan emosional dari vocal line saat menyanyikan 00:00 (Zero O’Clock) dan Butterfly (Prologue Mix) dipenuhi dengan nada tinggi mengagumkan dan harmoni baru yang menunjukkan talenta keempat anggota dan membuat banyak penonton menangis.
Penonton tidak diberikan waktu banyak untuk pulih, tetapi, saat rap line membawakan penampilan langsung pertama dari UGH!, diikuti dengan penampilan terakhir dari Cypher Pt. 3 (seperti yang dikonfirmasi oleh RM di panggung). Liriknya? Tepat. Pertunjukannya? Sempurna dan bukti dari akar BTS sebagai sebuah grup rap/hiphop. Ada beberapa tambahan menyenangkan untuk kedua lagu tersebut, seperti perubahan bait j-hope dalam Cypher Pt. 3 yang mereferensikan ke album terbarunya Jack In The Box.
Grup beralih ke kombinasi lagu berirama cepat dan bernuansa cerah Dynamite, Boy With Luv, dan Butter yang mirip dengan serial konser “Permission to Dance” sebelum berhenti sejenak untuk bercengkrama dengan penonton lagi. Diperkenalkan oleh “pangeran Busan,” Jimin dan Jungkook, BTS lalu masuk ke lagu yang sangat dinantikan, Ma City, yang memberikan penghormatan terhadap Busan di bagian chorus sebelum menutup set utama dengan Dope, Fire, dan IDOL. Epilogue: Young Forever yang emosional beralih dengan mulus ke For Youth, diikuti dengan encore Spring Day dan diakhiri dengan tituler Yet To Come. Selama salam penutupan, RM dan j-hope meminta pada ARMY untuk mempercayai mereka ke depannya, seperti referensi tidak langsung untuk pengumuman dari Big Hit Music, dan Jin mengumumkan perilisan dari single solonya, The Astronaut.
Walaupun secara keseluruhan acara ini sukses, beberapa tajuk utama tentang “Yet To Come” menggambarkan kompleksitas geopolitik yang lebih besar, yang melibatkan BTS di tahun-tahun belakangan karena kesuksesan mereka. Banyak yang mencemaskan HYBE dan BTS akan menanggung beban keuangan dengan menyelenggarakan konser gratis tetapi menjadi pihak yang disalahkan oleh mayoritas publik jika Busan tidak terpilih untuk Expo Dunia. Ditambah, pemerintah Busan gagal dalam mengelola aspek logistik konser yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka. Terlebih, petisi pemerintah Busan untuk menggunakan peran BTS sebagai duta untuk melakukan wajib militer juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi eksploitasi, walaupun BTS sendiri mematahkan situasi ini dengan mendaftarkan diri.
Isu-isu ini menerangi situasi tarik ulur yang dialami BTS beberapa waktu ke belakang, baik di Korea dan secara internasional, ketika membicarakan wajib militer dan berperan sebagai duta budaya dan ekonomi untuk Korea dalam skala besar. Akhirnya, “Yet To Come” menunjukkan bahwa BTS akan melakukan hal yang mereka selalu lakukan: membuat jalan mereka sendiri meskipun adanya pembatasan, sistem yang opresif, dan situasi sulit di sekitar mereka. Sebuah jalan yang mengedepankan ARMY dan memastikan semua orang tahu alasan mereka mendapatkan kesuksesan ini.
Ditulis oleh: Mariko
Disunting oleh: Cassie
Didesain oleh: ThornToHisRose
Diterjemahkan oleh: Risma
Terjemahan disunting oleh: Lia & Pury
Semua foto/video yang dibagikan di blog kami bukan milik ARMY Magazine. Segala bentuk pelanggaran hak cipta bukan hal yang disengaja.
留言