MENYEMBUHKAN DIRI BERSAMA: RANGKUMAN BON VOYAGE 4 BAGIAN 2 EPISODE 5-8
Di akhir Episode 4 (baca Rangkuman Bon Voyage Bagian 1 dari kami ya, ARMY), para anggota BTS telah mendirikan sebuah tenda dan tengah bersiap-siap untuk berkemah. ARMY sudah tidak sabar untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai gaya (berkemah) Bangtan saat episode itu berakhir. Bukan hanya karena pengalaman mereka yang di luar ekspektasi, namun beberapa episode selanjutnya sangat seru untuk ditonton. Yuk kita lihat!
“Bon Voyageee, Bon Voyageee!” (sambil bayangkan musik akustiknya ya, ARMY)
Episode 5: Ayo Melompat!
Saat mereka baru saja tiba di tempat berkemah, para anggota BTS membentuk tim untuk mendirikan kemah. Jin dan SUGA bertugas menyalakan api unggun, Taehyung memompa matras, Jungkook, J-Hope, dan Jimin membangun tenda, dan RM menyiapkan kursi. Mereka mengalami sedikit kesulitan, namun akhirnya berhasil menata tempat berkemah mereka, kemudian membuat ARMY tertawa setelah mereka menimpa Jungkook di atas tempat tidur. Setelah itu, mereka semua berkumpul di dekat api unggun sambil melihat SUGA yang sedang memasak. Malam itu terlewati dengan tenang dan mereka hanya khawatir terlihat berantakan. Jimin terjatuh dari kursinya dan BTS menikmati kopi yang terasa pedas. Terima kasih untuk RM atas cara mencuci piringnya yang (tidak) efisien.
Keesokan harinya, mereka bersiap-siap untuk pergi ke tempat spa, membayangkan betapa nyamannya berendam. Mereka menikmati cemilan dan juga waktu untuk menenangkan diri di bak mandi yang hangat, walaupun RM menyakiti dirinya sendiri dengan memegang pemanas air. Sementara itu, para ARMY yang bermata tajam melihat sekilas ada tato di lengan Jungkook sebelum ia menutupinya dengan lengan baju. Memakai kata-kata dari J-Hope, para “manusia rebus” itu segera berhenti setelah SUGA yang basah kuyup mengeluh bahwa dia adalah korban tak bersalah dari perang air yang dimulai oleh Jungkook dan Jimin.
Selanjutnya yaitu aktivitas Ayunan Nevis yang sangat luar biasa. Dengan berayun-ayun di udara, para anggota BTS tampak bersenang-senang, kecuali SUGA and Jimin yang dengan semangat lebih memilih untuk menyaksikan teman-teman pemberani mereka dari pinggir saja. Jin dan J-Hope menjadi orang pertama yang menaiki ayunan, meluapkan kegembiraan dengan melompat ke belakang. Kemudian segera disusul oleh RM dan V yang sangat memperhatikan keamanan. Sementara itu, Jungkook memilih untuk menaiki ayunan secara terbalik sebelum mencoba lontaran yang lebih menakutkan, tepat setelah V mendapatkan keberanian untuk melakukannya.
Waktu berlalu lebih cepat daripada Ayunan Nevis, dan BTS melanjutkan daftar aktivitas mereka. Mereka pergi ke tempat berkemah selanjutnya dan terbagi menjadi dua tim, masih dipenuhi dengan adrenalin. Tim yang ada di dalam mobil pergi ke toko kelontong untuk membeli persediaan makan malam, sedangkan tim dengan campervan melanjutkan perjalanan. Ketika mengendarai campervan, seseorang mengenali Jimin saat ia melihat ke luar jendela. Reaksi bingungnya telah menunjukkan pada ARMY bahwa dia belum sepenuhnya menyadari popularitas globalnya.
Episode 6: Persahabatan Layaknya Saudara
Malam berkemah mereka yang kedua memperlihatkan BTS yang mampu mempelajari suatu hal dengan cepat. Mulai dari persiapan sampai memasak, segala sesuatu berjalan dengan mulus seperti orang yang sudah berpengalaman dalam berkemah. Namun, usaha SUGA untuk menutup malam itu dengan vin chaud nampaknya gagal, mengingat wajah lucu para maknae saat mereka mencicipinya.
Keesokan paginya, mobil SUV yang penuh dengan tujuh orang anggota BTS yang baru saja bangun tidur, melakukan kegiatan selanjutnya yaitu menikmati pemandangan dari atas awan. Menggunakan helikopter, BTS terbang di atas gunung dan danau di Selandia Baru yang sangat menakjubkan, dengan SUGA yang mempertanyakan apakah salju di sana bisa dimakan atau tidak. Untuk memenuhi rasa penasarannya, para anggota BTS mendarat di atas salju dimana mereka bermain seperti anak kecil, mengambil foto, menulis “ARMY” menggunakan kaki mereka di salju yang tebal, dan tentu saja memakan salju.
Setelah makan siang, mereka menikmati waktu senggang. Jin, SUGA, J-Hope, dan Jungkook memilih pergi memancing dan berhasil menangkap salmon. RM memutuskan untuk mengerjakan musiknya dengan tenang di dalam campervan. Jimin dan V pergi menunggang kuda, yang menghasilkan momen yang tak terlupakan yaitu saat Jimin menaiki sepeda yang dia beri nama, menganggapnya seekor kuda sepanjang waktu.
Episode 7: Hari yang Menyenangkan dengan Kami Bertujuh
Berpindah ke sebuah penginapan baru mengarahkan kita pada sebuah permainan baru untuk pembagian kamar. Jadi, saat itu adalah waktu bagi Jin dan Jungkook, yang entah bagaimana telah menguasai teknik mengiris dengan menonton video tutorial, untuk menyiapkan salmon yang mereka tangkap sebelumnya menjadi sashimi untuk makan malam. Sementara itu, para ARMY menikmati interaksi menggemaskan saat V meminta tolong pada Jimin untuk memijat bokongnya yang pegal sepulangnya dari berkuda.
Sementara itu, mereka melakukan sebuah permainan UNO yang sangat heboh, penuh dengan tarian dan juga nyanyian. Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka untuk menyelesaikannya, dimana Taehyung, yang tidak mengerti aturan mainnya, kalah dengan senang hati.
Mereka memulai pagi terakhir mereka di Selandia Baru dengan berseluncur. Mereka melakukannya dua kali, meluncur berdampingan di jalur cepat dan merasa lebih senang saat melakukannya lagi.
Jungkook dan J-Hope menawarkan diri untuk menyiapkan jjajang ramyeon untuk makan siang. Mereka tidak mengantisipasi kekuatan dari bawang Selandia Baru, yang memperlihatkan adegan yang sangat menghibur, penuh dengan mata yang berair dan keluh kesah. Akhirnya, mereka semua puas dengan makanannya, kemudian langsung memakai sisa waktu untuk bermain. RM, J-Hope, dan Jimin bersepeda mengelilingi kota, dan V mengunjungi galeri seni. Jin, SUGA, dan Jungkook pergi ke sebuah tempat memancing, namun ternyata terlalu berangin untuk menyiapkan peralatan.
Episode 8: Cahaya Kami yang Bersinar Terang
Sambil menuju ke sebuah taman dengan sepeda mereka, Jimin, RM, dan J-Hope begitu bahagia ketika dapat berteriak dengan sangat kencang sambil meluncur di atas rumput. Sementara itu, tim memancing menemukan danau lain. Namun sayangnya mereka harus kembali dengan tangan kosong dan rasa frustasi. Taehyung bertemu dengan seorang anak kecil ketika sedang makan dan membuktikan pada ARMY sekali lagi betapa ramahnya dia saat bersama anak-anak. Setelah itu, dia kembali ke rumah dimana dia mempelajari aturan bermain UNO.
Setelah bermain petak umpet yang singkat namun menyenangkan, Jimin dan Taehyung (dengan bantuan J-Hope) memutuskan untuk menyiapkan makan malam dan mulai memasak dengan kemampuan terbaik mereka. Namun, tidak tanpa membuat skenario drama lucu dalam rangka menghibur diri mereka sendiri.
Setelah melewati makan malam yang penuh tawa dan tarian, para anggota BTS menikmati malam terakhir mereka di Selandia Baru dengan permainan UNO yang sangat berisik. Namun, hasilnya tidak terduga dan mungkin membutuhkan update selanjutnya… ARMY, menurut kalian siapakah sesungguhnya yang kalah?
Sebelum menutup musim Bon Voyage, para anggota BTS duduk bersama untuk melakukan perbincangan terakhir mereka dan menjelaskan betapa berartinya tayangan ini bagi mereka. Melihat Bon Voyage berakhir tidak pernah menyenangkan, namun puncak kesedihan datang dari Jungkook yang merasa bersalah mengenai sebuah “situasi” yang melibatkan dirinya sebelum pergi ke Selandia Baru. Dia bertanya-tanya apakah dia diperbolehkan untuk bersenang-senang dan tertawa selama musim ini. Namun jangan bersedih, ARMY! Mereka selalu mengatakan betapa senangnya mereka di akhir perjalanan ini sebelum menutup tayangan akhir dengan sebuah yel “Bon Voyageee” yang terakhir.
Tetapi, dimana ada akhir, maka ada pula awal baru...
Episode Run BTS! yang baru akan menggantikan Bon Voyage, sekarang tayang setiap hari Selasa. Sementara itu, ayo terus dukung mereka sebanyak yang kalian bisa untuk mendukung mereka agar menjalani hidup mereka sepenuhnya!
Selagi kalian melakukannya, baca juga blog kami yang lain di sini ya!
Ditulis oleh: Hel. B
Disunting oleh: Sno
Didesain oleh: Kaitlyn
Diterjemahkan oleh: Pury
Comments