top of page

Jinny’s Kitchen, Ep 1-2

ARMY MAGAZINE

Di pesisir pantai Bacalar, Meksiko, terdapat kedai penuh warna, pintunya terbuka untuk pengunjung yang mencari makanan ringan, minuman, dan percakapan seru. Kedai ini, Jinny’s Kitchen, dimiliki oleh Lee Seojin, yang bangga akan restorannya ketika penuh dengan pengunjung. Karyawannya adalah direktur eksekutif Jung Yumi, manajer senior Park Seojoon, dan pekerja magang Choi Wooshik dan Kim Taehyung. Tim ini harus bekerja sama untuk bertahan dalam industri makanan yang terus berkembang di negara asing.


Ep 1


Di episode pertama, acara ini dibuka dengan para aktor, terkecuali Taehyung, bertemu di Seoul dengan sutradara untuk mendiskusikan menu dan peran masing-masing. Kim Taehyung akan bekerja keras sebagai pekerja magang serba bisa yang membantu di dapur ketika dipanggil oleh Park Seojoon, sang koki, atau Jung Yumi, yang bertugas membuat kimbap. Di posisi pelayanan pelanggan ada pramubakti Choi Wooshik, yang akan menerima pesanan dan sibuk membantu di depan dan belakang dapur, dan Lee Seojin, bertugas untuk memaksimalkan keuntungan dengan menarik banyak pelanggan.


Dengan peran yang sudah ditetapkan, para aktor belajar memasak makanan yang akan disajikan sebelum berangkat ke Bacalar, Meksiko, yang terkenal dengan “danau dengan tujuh warna.” Kesan pertama dari para aktor adalah bahwa kota ini terlihat seperti kota terpencil dengan populasi yang lebih rendah dibanding dengan Seoul, namun ternyata mereka ditempatkan tepat di sebelah hotel di lingkungan terbaik.


Dua hari sebelum pembukaan, keempat pekerja menggunakan satu hari penuh dalam melatih peran masing-masing di dapur agar siap bekerja dan meningkatkan kemampuan mereka. Hari berikutnya, mereka pergi ke pasar untuk membeli bahan segar dan persediaan dapur yang kurang. Setelah selesai, mereka menuju restoran untuk melihat kedai secara langsung pertama kalinya. Selain interior yang penuh warna, kedai ini mengusung tema terbuka untuk memaksimalkan pencahayaan natural dari bagian depan dan atas restoran. Selama hari itu, mereka mencoba menyamakan kemampuan mereka dengan lingkungan kerja yang baru dan, di akhir hari, memutuskan harga untuk setiap menu makanan.


Akhirnya, hari pembukaan tiba! Keempat pekerja, kecuali Wooshik, sampai di restoran berbarengan pada jam 10.22 siang. Setelah sampai, mereka langsung mempersiapkan kebutuhan untuk hari itu. Walau sudah bekerja keras, pembukaan harus diundur sampai jam 13.00. Hari itu dimulai dengan lambat tanpa orang lewat dan cuaca yang ganas. Satu jam setelah pembukaan, mereka menerima pelanggan pertama, pasangan ayah-anak yang kemudian disusul oleh kerabat keluarga yang lain.


Ep 2


Di episode kedua, dua kelompok datang sebelum penutupan di jam 18.50. Para pekerja pulang ke rumah, untuk makan malam sambil merenungkan kesulitan di hari pertama. Mereka memutuskan untuk menambah menu daging untuk menarik lebih banyak pelanggan, sebelum mengakhiri hari mereka dengan ramen tengah malam.


Pada hari kedua, ketika Tae dan tim sedang berkendara ke restoran, mereka langsung melihat lebih banyak pelanggan. Lagi pula, ini adalah akhir pekan! Ketika pekerja mempersiapkan makanan, bos berbincang dengan beberapa pasang pejalan kaki yang tertarik untuk mencoba makan di kedai, khususnya untuk makan malam. Pada jam 14.00, mereka melayani pelanggan pertama yang bersemangat - tiga orang laki-laki - untuk makan siang. Semakin menjelang sore, dua meja terisi lagi. Menu paling populer ternyata adalah kimbap, yang membuat Yumi bingung karena dia sebenarnya melewatkan satu dari dua pesanan kimbap yang dipesan oleh ketiga laki-laki tersebut.


Dengan dihidangkannya makanan ke setiap meja, pelanggan menikmati rasa baru yang menarik. Tak lama, hujan kembali turun. Walau pun tidak berlangsung lama, hujan memberikan satu pelanggan baru yang sedang mencari tempat berteduh. Ketika hujannya berhenti, arus pelanggan makan siang pergi yang mengizinkan pekerja untuk beristirahat dan bersih-bersih. Sementara itu, Wooshik sedang dalam perjalanannya menuju restoran sambil berlatih bahasa Spanyol di dalam mobil.


Pada satu waktu, dua pelanggan solo datang untuk mencoba makanan Korea. Mereka berbincang satu sama lain, memulai pertemanan dengan orang asing. Akhirnya, kedai kembali penuh karena hujan mendadak turun. Ketika semua orang sibuk memenuhi pesanan baru, Wooshik tiba. Episode ini berakhir dengan dirinya yang langsung terjun bekerja, mencuci piring dan membantu hal yang diperlukan sebelum cuplikan hari Minggu sibuk yang akan datang.


Tetap bersama kami untuk rangkuman pendek lainnya dari episode Jinny’s Kitchen selanjutnya.


Ditulis oleh: Rei

Disunting oleh: Lisa K

Didesain oleh: Achan

Diterjemahkan oleh: Risma

Terjemahan disunting oleh: Pury & Indahku


Semua foto/video yang dibagikan di blog kami bukan milik ARMY Magazine. Segala bentuk pelanggaran hak cipta bukan hal yang disengaja.


Comments


Subscribe to ARMY Magazine

©2022 by ARMY Magazine

bottom of page