top of page

Aku Belajar Bahasa Korea Karena 비티에스/BTS

Pada hari Sabtu, 9 Oktober, kanal TV KBS1TV merilis sebuah dokumenter spesial berdurasi satu jam tentang huruf Hangul (한글), aksara bahasa Korea, yang mencakup sebuah segmen tentang BTS dan dampak mereka dalam menyebarluaskan bahasa Korea secara global melalui musik dan bentuk lain yang terintegrasi. Namun, seberapa istimewanya sih aksara ini sehingga hari kelahirannya pantas dijadikan hari libur nasional di Korea Selatan? Ayo selami BTS (Behind The Scene) tentang aksara yang ingin dipelajari semua orang sekarang juga!


Kisah di Balik Hangul


Pembuatan Hangul berawal di masa dinasti Joseon pada abad ke-15 ketika warga Korea (Korea masih bersatu saat itu) menggunakan karakter dan aksara Tiongkok, yang dikenal dengan istilah Hanja, dalam kehidupan mereka sehari-hari. Karena aksara bahasa Tiongkok memiliki banyak karakter, masyarakat mengalami kesulitan belajar dan menggunakannya, sehingga terjadi pembagian kemampuan literasi antara kaum bangsawan dan masyarakat biasa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, di tahun 1443, Raja Sejong memutuskan untuk menciptakan aksara bahasa yang lebih mudah dimengerti masyarakat. Sang Raja melengkapi sistem alfabetnya pada tahun 1446 dalam bentuk dokumen berjudul Hunminjeongeum (훈민정음).


Meski Raja Sejong memiliki inisiatif yang menakjubkan, Hangul hampir saja dihilangkan saat pemerintahan dinasti Choseon. Demi mempertahankan status quo dari kaum bangsawan di Korea, Raja melarang penggunaan Hangul, dan sekolah-sekolah yang mengajarkannya pun ditutup. Kebangkitan Hangul terjadi di abad ke-20 selama masa penjajahan kolonial Jepang di Korea, dengan Masyarakat Nasional Korea merayakan hari jadi ke-68 deklarasi Hangul pada hari terakhir di bulan kesembilan kalender lunar. Pendiri organisasi masyarakat, Ju Sigyeong, menciptakan istilah “Hangul” untuk sistem penulisan tersebut antara tahun 1910 dan 1913.


Di tahun 1926, Penanggalan Hari Hangul sering bergonta-ganti sejak kelahirannya. Namun, sejak 9 Oktober 1949, secara resmi Hari Hangul dirayakan sebagai Hari Libur Nasional (untuk menandai proklamasi Hunminjeongeum pada tanggal 9 Oktober 1946), kecuali di tahun 1991 hingga 2012, ketika tidak ada libur nasional karena alasan ekonomi.


Peran BTS dan HYBE dalam Menyebarkan Bahasa Korea


Sejak menanjaknya popularitas BTS yang tak terduga di tahun 2017, mereka telah meruntuhkan berbagai penghalang dengan musik mereka, dan sebagai hasilnya, mereka mampu mencapai prestasi yang tidak pernah terpikirkan satu orang pun. Namun di balik pencapaian musik BTS yang begitu mencolok, tidak ada yang mampu menganggap remeh peran mereka dalam menyebarkan bahasa Korea ke seluruh dunia. Menurut Statista, BTS mencatat 0,3% GDP Korea Selatan sejumlah 4,65 miliar dolar (sekitar Rp65.100 miliar). Episode mereka mempromosikan Hangul yang paling populer dari Run BTS! adalah episode 86-88 ketika BTS memainkan permainan yang berhubungan dengan bahasa mereka. Rasa penasaran ARMY di seluruh dunia tentang sejarah Korea Selatan terpantik ketika SUGA, Agust D, merilis video musik lagunya, 대취타 (Daechwita) pada Mei 2020. Selain kemunculannya di dokumenter KBS1TV, ketujuh anggota BTS yang sedang menulis Hangul juga muncul di video Hyundai untuk merayakan hari Hangul.


Anak perusahaan HYBE Entertainment, HYBE EDU merilis konten edukasi, seperti buku dan video sejak Maret 2020, dimulai dengan video berdurasi dua sampai tiga menit tentang “Learn Korean with BTS." Per 28 September 2020, ada sejumlah 30 episode of LKw/BTS di Weverse. HYBE EDU juga berkolaborasi dengan banyak universitas di AS, Prancis, Vietnam, Mesir, dan negara-negara yang lain untuk menggunakan "Learn Korean with BTS" sebagai materi tambahan untuk kelas bahasa Korea. Delapan hari sebelum hari jadi Hangul ke-575, HYBE EDU juga merilis video lucu yang berkaitan dengan sistem alfabet Hangul, seperti video lirik dari 가나다 (Ga Na Da/Ganada), sebuah klip puisi dari RMㄱ한다 (I Remember), yang dia dedikasikan untuk para anggota BTS di Run BTS! episode 56 serta sebuah video populer dari YouTuber, Korean Unnie, yang mengajarkan tujuh dari 14 konsonan Hangul.


Terus Maju


Beberapa tahun belakangan ini telah menjadi tahun yang mengagumkan bagi Korea Selatan, bukan hanya soal musik, tapi juga drama, webtoon, makanan, produk kecantikan, dan lainnya yang mengalami peningkatan popularitas. Kenaikan minat di dunia hiburan serta budaya Korea secara tidak langsung meningkatkan juga rasa penasaran tentang bahasa Korea, demi memahami idola mereka lebih baik. Dua minggu setelah perilisan drama Netflix, Squid Game di platform OTT (Over The Top), aplikasi bahasa Duolingo melaporkan kenaikan sebanyak 76% pengguna baru dari Britania serta 40% dari Amerika Serikat.


Institut Raja Sejong, yang dijalankan oleh Kementerian Kebudayaan Korea Selatan, menyaksikan perkembangan siswa yang semula berjumlah 740 di tahun 2007 menjadi 76.000 siswa dari 82 negara tahun lalu. Bukan sebuah rahasia lagi jika Presiden Moon Jaein menyebut Hangul sebagai “soft power”. Melihat perkembangan tersebut, kita berharap di dunia yang sudah terglobalisasi ini, masyarakat akan, seperti kata sutradara Bong Joonho, “melampaui batas teks setinggi satu inci” dan diperkenalkan dengan bahasa serta konten Korea.


Ditulis oleh: Anugya

Disunting oleh: Ren

Didesain oleh: ThornToHisRose

Diterjemahkan oleh: Lia

Terjemahan disunting oleh: Avi & Risma


Semua foto/video yang dibagikan di blog kami bukan milik ARMY Magazine. Segala bentuk pelanggaran hak cipta bukan hal yang disengaja.


bottom of page