top of page

Rumah Para ARMY bagian 1 Ketika BTS Menyatukan Para Ibu dan Anak

Dalam rangka memperingati Hari Ibu, kami ingin menulis sebuah blog tentang BTS yang telah menyatukan para ibu dengan anak-anaknya. Kami melakukan survei terhadap staf ARMY Magazine dan mempelajari bahwa sebagian dari kami bergabung menjadi ARMY karena putri-putri kami, sedangkan dua staf lainnya justru membawa putri mereka ke dalam fandom. Ini adalah beberapa cerita kami.


Ceritaku menjadi ARMY diawali ketika putriku menemukan BTS di YouTube. Setelah mencoba tidak mengacuhkannya selama beberapa hari, aku menyadari bahwa sebaiknya aku mencari tahu tentang BTS secara keseluruhan. Aku menonton video People Confess Sesh berulang kali hingga aku bisa membedakan mereka bertujuh dan bisa memilih biasku (omong-omong, biasku Jimin). Sekarang, kami senang berpura-pura sedang memilihkan baju untuk V ketika kami berbelanja. Aku rasa aku tidak bisa mengungkapkan besarnya rasa terima kasihku untuk BTS karena telah mendekatkan kami berdua.

Marcie dan putrinya

Banyak kolegaku di AM membagikan cerita yang sama. Shay, manajer umum kami, sangat menyukai saat-saat ketika dia dan putrinya membangun ikatan lewat rasa ketertarikan yang sama terhadap BTS. “Kami menonton video-video musik, live streaming, episode-episode RUN dan menghabiskan banyak waktu yang berkualitas berdua,” tuturnya. Shay sangat mengapresiasi BTS yang telah membawa ia dan putrinya lebih dekat dan berkata bahwa dia senang bisa menjalin koneksi ini dengan putrinya.


Helene merasakan hal yang persis sama. Dia dan putrinya menggunakan poster-poster yang tertempel di dinding kamar putrinya agar Helene bisa membedakan para anggota BTS. Mereka mendapatkan tiket untuk konser di Rose Bowl dan datang jauh-jauh dari Kanada untuk menonton BTS. Mereka bahkan bisa masuk ke sesi soundcheck dan Jin tersenyum kepada putrinya! “Aku menganggap (momen itu merupakan) serangan Kamehameha dari aura positif dan energi yang menghangatkan, mampu menyelimutiku selamanya,” ujar Helene. “Hal itulah yang membuatku mencintai BTS dan asal mula aku dan putriku jadi lebih dekat lagi.”


Sabrina dan ARMY kecilnya “kecanduan” BTS dan bahkan memiliki bias yang sama, SUGA. Di tanggal 19 Mei 2019, Sabrina dan putrinya yang berusia 9 tahun menghadiri Hari Pertama Konser MetLife bersama dan bersenang-senang di sana. “Kami akan menjadi ARMY selamanya,” ungkapnya. Camilla dari Norwegia juga menghadiahkan putri ARMY-nya tiket konser. “Sebagai hadiah ulang tahun ke-10, kami pergi menonton “Tur Love Yourself: Speak Yourself” di Wembley,” dia berkata. Mereka membicarakan tentang BTS setiap hari dan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan BTS, BT21, dan ARMY bersama.

Sabrina dan putrinya

Meskipun menonton video musik bersama sungguh menyenangkan, namun menjadi “mama ARMY” lebih dari itu. Putri Jackie, yang selama ini sangat pemalu, akhirnya mulai terbuka kepada ibunya di tahun 2018. “Kami sekarang menjadi jauh lebih dekat melalui musik BTS,” Jackie bercerita. Mereka berdua menunggu dengan gelisah untuk membeli tiket, menangis di konser bersama, dan bertemu banyak sekali teman-teman ARMY baru di sepanjang perjalanan mereka. “Aku telah menyaksikan putriku tumbuh sebagai seorang gadis; aku tidak akan pernah menyaksikan langsung dia berkembang seperti ini jika bukan karena kedekatan yang terbangun di antara kami selama berbagi rasa cinta untuk BTS.”


Jackie dan putrinya

Robin L. merasa ditenangkan oleh musik BTS ketika sebuah tragedi menghantamnya. “Setelah sahabatku sendiri dan putrinya dibunuh, aku menonton pidato BTS di PBB dan menemukan penghiburan dalam musik.” Robin banyak bergantung pada putrinya, yang telah melakukan yang terbaik yang dia bisa. “Dia selalu ada untukku dan menenangkanku ketika aku membutuhkannya,” kata Robin. “Sangat mirip dengan BTS.”


Sandra, yang tinggal di Jerman, menjelaskan bahwa putrinya sangat mengagumi lirik-lirik lagu BTS, terutama yang ditulis oleh RM dan V. Di masa-masa terkelam dalam hidup mereka, kata-kata BTS “menjangkau tempat yang bahkan tak bisa digapai olehku,” Sandra memberitahu kami. “BTS membuatnya tumbuh lebih kuat, serta mengizinkannya untuk mengubah sudut pandangnya. Ia mulai mencintai dirinya sendiri lagi dan rasanya seperti ada beban berat yang terangkat.” Setelah Sandra melihat perubahan ini, dengan senang hati ia menerima perannya sebagai “mama ARMY” dan terpukau melihat kedalaman sekaligus kerendahan hati yang BTS bisa gali. “Aku menyaksikan ketujuh pemuda ini bekerja begitu keras setiap harinya untuk bisa menjadi contoh yang baik tanpa mendewakan diri sendiri. Hal ini menyebabkan terbentuknya gerakan energi positif yang sangat besar saat dunia ini paling membutuhkannya.”


Mungkin dari semua cerita yang ada, cerita Robin D. adalah yang paling mengena bagi kami para “mama ARMY”. “Aku selalu merasa beruntung karena bisa berbagi rasa cinta terhadap musik dengan kedua putriku, Ashton dan Ashley. Dengan BTS, awalnya aku tidak bisa mengerti mereka sama sekali karena perbedaan bahasa, namun setelah sering mendengar musiknya diputar, aku menyerah dan akhirnya mendengarkan serta menonton mereka!” Bagaimana pun, tak lama kemudian Robin belajar bahwa talenta dalam lagu-lagu mereka, harmoni, serta tarian tidak ada hubungannya dengan bahasa. “BTS tampak sangat rendah hati dan tulus dalam menunjukkan perhatian mereka untuk ARMY dan satu sama lain,” katanya. “Usiaku 59 tahun dan aku masih bisa menghargai musik, tarian, dan keatraktifan mereka! Melalui mereka dan putri-putriku, aku merasa “Forever Young (selamanya muda)!” Kami sangat setuju, Robin!


Kami sangat senang bisa mendengar cerita dari sesama “mama ARMY”, namun sekarang tiba giliranmu. Beritahu kami cerita “mama ARMY”mu. Dan jika ada “papa ARMY” di luar sana, hubungi kami karena giliran kalian akan tiba tak lama lagi; Rumah Para ARMY bagian 2 akan menampilkan para ayah. Sampai saat itu, purple you!


Ditulis oleh: Marcie

Disunting oleh: Jessenia

Didesain oleh: Achan

Diterjemahkan oleh: Avi


Semua foto dan video yang dibagikan di blog kami bukan milik ARMY Magazine. Segala bentuk pelanggaran hak cipta bukan hal yang disengaja.


bottom of page